Penyu Pipih (Natator depressus) adalah spesies penyu laut yang unik dan endemik di perairan Australia. Dikenal dengan tempurungnya yang lebih datar dibandingkan jenis penyu lainnya, Penyu Pipih memainkan peran penting dalam ekosistem laut Australia. Mengingat populasinya yang terus menurun akibat berbagai ancaman, Penyu Pipih termasuk dalam daftar hewan laut dilindungi oleh pemerintah Australia. Upaya konservasi yang terfokus sangat diperlukan untuk memastikan kelestarian spesies yang khas ini.
Menurut data dari Department of Environment and Energy Australia yang diperbarui pada tanggal 1 Mei 2025, status konservasi Penyu Pipih bervariasi di berbagai wilayah Australia, namun secara umum mereka dianggap Rentan (Vulnerable) hingga Terancam Punah (Endangered) di beberapa area. Penetapan sebagai hewan laut dilindungi di bawah undang-undang perlindungan lingkungan Australia menunjukkan komitmen nasional untuk melindungi spesies endemik ini.
Berbagai ancaman terus membayangi kelangsungan hidup hewan laut dilindungi yang langka ini. Hilangnya habitat pantai tempat bertelur akibat pembangunan pesisir dan kenaikan permukaan air laut menjadi ancaman signifikan. Selain itu, tingginya tingkat kematian akibat terjerat jaring dan alat tangkap ikan, terutama di area penangkapan udang, menjadi faktor utama penurunan populasi. Predasi oleh hewan darat seperti rubah dan anjing liar terhadap telur dan tukik juga menjadi masalah serius di beberapa lokasi.
Upaya konservasi Penyu Pipih melibatkan berbagai strategi, termasuk perlindungan sarang di pantai melalui pemagaran dan pemindahan ke tempat yang lebih aman, program penetasan buatan, serta regulasi perikanan yang lebih ketat. Di Queensland, misalnya, pada hari Jumat, 2 Mei 2025, petugas taman nasional dan relawan secara aktif memantau pantai Mon Repos, salah satu tempat bertelur penting bagi Penyu Pipih, dan melindungi sarang dari ancaman predator.
Selain perlindungan langsung, upaya pengurangan ancaman juga menjadi fokus utama. Kampanye kesadaran untuk praktik perikanan yang lebih berkelanjutan, penggunaan alat tangkap yang lebih selektif, serta pengendalian populasi predator darat di sekitar pantai menjadi bagian penting dari strategi konservasi hewan laut dilindungi ini. Pemerintah Australia juga bekerja sama dengan nelayan untuk mengembangkan teknologi yang mengurangi risiko terjeratnya penyu. Pada hari Sabtu, 3 Mei 2025, diadakan lokakarya tentang penggunaan Turtle Excluder Devices (TEDs) bagi para nelayan di wilayah Northern Territory.
Keberhasilan konservasi Penyu Pipih sebagai salah satu satwa langka hewan laut dilindungi yang merupakan kebanggaan Australia ini membutuhkan tindakan berkelanjutan dan kolaborasi dari berbagai pihak. Dengan melindungi habitat bertelur, mengurangi ancaman di laut dan di darat, serta meningkatkan kesadaran masyarakat, kita dapat memberikan harapan bagi kelangsungan hidup spesies yang unik ini di perairan Australia untuk generasi mendatang.